PELAKSANAAN MPLS SMA PGRI
MPLS apa itu??? Mpls adalah suatu kegiatan penggenalan lingkungan
baru untuk para peserta didik baru. Mpls sendiri adalah kegiatan yang di
sarankan pemerintah untuk menggantikan masa oreantasi siswa/siswi sering
dikenal dengan (MOS) kenapa demikaian. Pada tahun lalu tercatat bahwa MOS yang
di lakukan para pelajar osis senior, brubah menjadi ajang buli membuli
siswa/pelajar baru. Yang mengakibatkan pada kasus kematian siswa baru pada
beberapa daerah. Ingatkah anda pada kasus ysng menimpa siswi di tuban.berikut
ulasanya.
TUBAN – Dwi Retno Wulandari (16), seorang siswi
baru SMAN 1 Plumpang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, meninggal dunia diduga usai
mengikuti masa orientasi siswa (MOS) di sekolahnya. Dinas Pendidikan setempat
membantah jika Retno meninggal akibat MOS, remaja putri itu menghembuskan napas
terakhir karena menderita sakit.
Pasca-meningggalnya siswi SMAN 1 Plumpang tersebut, Anggota DPRD
Kabupaten Tuban, Rabu 5 Agustus, menemui Suparlin selaku Kepala Sekolah SMAN 1
Plumpang, Tuban. Wakil rakyat ingin meminta keterangan langsung dari Kepala
Sekolah tersebut.
Kepada anggota dewan, Suparlin menceritakan kronologi yang
menimpa siswi barunya itu. Mendapatkan laporan tersebut, Anggota Komisi C DPRD
Kabupaten Tuban, Cancoko menyesalkan kegiatan MOS yang diduga mengakibatkan
Retno meninggal dunia. Sebelum meninggal, Retno sempat dirawat selama empat
hari di Rumah Sakit Koesma Tuban, sejak Jumat lalu hingga Selasa 4 Agustus.
“Selama ini proses kegiatan MOS dilakukan langsung oleh siswa
senior kepada siswa junior. Sementara pihak sekolah tidak mengetahui dan
mengawasi,” kata Cancoko kepada wartawan, belum lama ini.
Cancoko menjelaskan, kurang dan lemahnya pengawasan pihak guru
terhadap proses MOS di sekolah yang menjadikan panitia OSIS atau siswa senior
semakin leluasa menerapkan materi kegiatan MOS yang tidak masuk akal. Hingga
akhirnya para senior memberikan hukuman terhadap siswa baru yang jauh melenceng
dari kegiatan proses pendidikan.
“Kami menyesalkan kejadian ini. Kami minta kepada Bupati Tuban
dan jajarannya untuk membentuk tim kecil untuk menyelidiki kasus ini,” ujarnya.
Sementara Kepala Bidang SMP, SMA dan SMK Dinas Pendidikan dan
Olahraga Kabupaten Tuban Nur Khamid membantah siswi yang meninggal dunia
tersebut disebabkan oleh proses kegiatan MOS di SMAN 1 Plumpang.
Nur
Khamid menjelaskan, MOS di SMAN 1 Plumpang, Tuban, tidak berkaitan dengan
kegiatan yang memberatkan pelajar dengan berbagai tugas. Tidak ada kegiatan
yang dilakukan di luar ruangan kelas maupun sekolah. Kegiatan di
luar ruangan kelas hanyalah ketika upacara bendera dan apel saat akan masuk ke
ruang kelas.
“Anak ini sudah sakit sebelumnya, dan saat MOS tidak ada
kegiatan yang melelahkan. Karena itu, kami sedang meminta salinan rekam medik
dari rumah sakit yang merawat siswi itu selama empat hari di rumah sakit,”
ujarnya. (MSR)
.
Oleh karena itu pemerintah menghimbau agar masa oreatasi
siswa/siswi untuk di gantikan dengan MPLS masa penggenalan lingkungan sekolah. Yang
bertujuan selain menghilangkan tradisi buli membuli senior pada juniornya. Juga
bermanfaat untuk menembah wawasan siswa terhadap aturan aturan dan kewajiban
yang haru di taati siswa pada saat bersekolah. Membuat siswa lebih disiplin,
dalam kegiatan mpls di isi juga dengan materi materi keagamaan sehinga dapat
menambah keimanan siswa. Juga kegiatan ini dapat membantu siswa untuk
beradaptsi pada lingkungan sekolah lebih cepat.
Pada kegiatan MPLS ini siswa di berikan beberapa materi yang
di harapkan dapan menambah kemampuan siswa beradaptasi dan juga beberapa arahan
tentang hukuman bagi pelajar yang melakukan tindakan criminal di antaranya
diawali dengan apel,
PBB(oleh angota koramil/polsek sekitar)
Visi misi sekolah (oleh perwakilan sekolah SMA PGRI )
Kenakalan remaja ( oleh perwakilan angota KUA )
Kepemimpinan ( oleh perwakilan angota siswa OSSIS )
Kepribadian ( oleh
perwakilan sekolah SMA PGRI )
Lalu lintas dan sexs bebas ( oleh angota koramil/polsek sekitar)
Baksos atau bakti social ( oleh koramil dan polsek )
Pengenalan eksrakuli kuler ( oleh perwakilan ekskul masing2
)
Bahaya sexs dan hiv ( oleh dokter puskesmas sekitar )
Pengembangan diri ( oleh perwakilan sekolah SMA PGRI ) dan
di ahiri oleh upacara penutupan yang di lakukan seluruh peserta didik baru dan
para guru.
Komentar
Posting Komentar