MPLS SMA PGRI H-2
Hari ke 2
kegiatan MPlS
(masa pengenalan lingkungan sekolah)
Kegiatan
hari ke 2 pada hari rabu (20 juli 2016 ) pukul 07:00 / awal pelajaran di
mulai. Kegiatan di awali dengan upacara pagi (APPEL) dan di lanjutkan dengan
pemberian materi PBB,
yang bertujuanmelatih kedisiplinan,dan mengenalkan
gerakan yang baik dan benar dalam baris berbaris.
Setelah kegiatan tersebut para siswa di istirahatkan. Pada hari ke dua ini cukup lancar namun pada pertengahan kegiatan terdapat sedikit kendala. Pasalnya ada siswa yang mengalami drop dan kesurupan namun dapat di atasi oleh para staf sekolah dengan cepat.
Setelah kegiatan tersebut para siswa di istirahatkan. Pada hari ke dua ini cukup lancar namun pada pertengahan kegiatan terdapat sedikit kendala. Pasalnya ada siswa yang mengalami drop dan kesurupan namun dapat di atasi oleh para staf sekolah dengan cepat.
Cara
selanjutnya pada kegiatan hari ke 2 ini di lanjutkan dengan pelatihan
kepribadian,mulai dari kerapian berpakaiantutur bahasa dan sopan santun yang
dimaksudkan untuk membetuk,dan melatih pribadi yang tanguh dan tanggung jawab.
Dan pada ahir kegiatan hari ke 2 setelah kegiatan kepribadian rampung di
lanjutkan dengan, latihan mengenal rambu lalulintas dan di tambah dengan bahaya
sex bebas serta sangsi-sangsi yang akan di berikan kepada pelangar.
Seperti yang
di sampaikan oleh bpk koramil.
Sekarang
ini, bersepeda motor bagi kalangan pelajar merupakan suatu hal yang biasa,
sekaligus merupakan kebutuhan mereka untuk berangkat ke sekolah. Berseda motor
tidak bisa lepas dari peraturan lalu lintas sekaligus rambu-rambu lalu lintas.
Tetapi menurut mereka tata tertib lalu lintas bukan hal yang penting lagi.
Apalagi dengan adanya teknologi yang sangat canggih sekarang ini sehingga apa
yang mereka inginkan dan mereka butuhkan bisa terpenuhi dalam waktu yang
singkat. Mereka menganggap bahwa teknologi yang canggih tersebut merupakan
kebutuhan primer bagi mereka. Sedangkan di luar itu, ada hal yang penting bagi
mereka, yang dapat menyelamatkan jiwa mereka. Itulah budaya tertib lalu lintas
di jalan.
Pelajar
mengira bahwa bersepeda motor itu tidak akan membuat mereka rugi dan akan
selalu selamat sampai tujuan. Mereka lupa bahwa kita hidup ini tidaklah
sendiri. Meskipun kita sudah hati-hati apakah orang lain akan sama dengan apa
yang inginkan. Menurut data catatan PT Jasa Raharja Cabang Jatim terungkap 70
persen dari total 4.286 korban kecelakaan sepanjang Januari hingga Maret 2014
adalah usia produktif. Kebanyakan dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan pegawai
swasta.Menurut Kepala Cabang PT Jasa Raharja Jatim Armanda, tinggi angka
kecelakaan yang dialami pelajar dan mahasiswa ini disebabkan karena faktor ego
dan emosi yang labil. Ini mengidentifikasikan bahwa budaya tertib lalu lintas
di jalan semakin berkurang.
Dengan bukti
tersebut pelajar di harap menyadari dan menerapkan pentingnya budaya tertib
lalu lintas. Dan menghargai keselamatan diri sendiri dan orang lain. Setelah
itui di ahiri dengan materi tentang kepemimpinan.
Apa Itu
Kepemimpinan?
Menurut Soetopo (1984:1) Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga tercapai tujuan dari kelompok itu yaitu tujuan bersama. Sedangkan menurut Handoko (1995:294) bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai sasaran. Sedangkan menurut Stoner Kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya (Handoko,1995:295). Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi manusia baik perorangan maupun kelompok (Thoha,2004:264).
Menurut Soetopo (1984:1) Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga tercapai tujuan dari kelompok itu yaitu tujuan bersama. Sedangkan menurut Handoko (1995:294) bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai sasaran. Sedangkan menurut Stoner Kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya (Handoko,1995:295). Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi manusia baik perorangan maupun kelompok (Thoha,2004:264).
Dari
berbagai pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan
adalah kemampuan seorang pemimpian untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang
lain untuk bekerjasama mencapai suatu tujuan kelompok.
Upaya untuk
menilai sukses tidaknya pemimpin itu dilakukan antara lain dengan mengamati dan
mencatat sifat-sifat dan kualitas atau mutu perilakunya, yang dipakai sebagai
kriteria untuk menilai kepemimpinannya. Teori kesifatan atau sifat dikemukakan
oleh beberapa ahli. Edwin mengemukakan teori mereka tentang teori kesifatan
atau sifat kepemimpinan. Edwin mengemukakan 6 (enam) sifat kepemimpinan yaitu:
1) kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas (supervisory ability) atau
pelaksana fungsi-fungsi dasar manajemen. 2) kebutuhan akan prestasi dalam
pekerjaan, mencakup pencarian tanggung jawab dan keinginan sukses. 3)
kecerdasan, mencakup kebijakan, pemikiran kreatif, dan daya piker. 4) ketegasan,
atau kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan dan memecahkan masalah-masalah
dengan cakap dan tepat. 5) kepercayaan diri, atau pandangan pada diri sehingga
mampu menghadapi masalah. 6) inisiatif, atau kemampuan untuk bertindak tidak
tergantung, mengembangkan serangkaian kegiatan dan menemukan cara-cara baru
atau inofasi (Handoko,1995:297).
Berbagai
teori kesifatan juga dikemukakan oleh Ordway Tead dan George R. Terrydalam Kartono
(1992:37). Teori kesifatan menurut Ordway Tead adalah sebagaiberikut: 1) energi
jasmaniah dan mental Yaitu mempunyai daya tahan, keuletan, kekuatan baik
jasmani maupun mental untuk mengatasi semua permasalahan. 2) kesadaran akan
tujuan dan arah, mengetahui arah dan tujuan organisasi, serta yakin akan
manfaatnya. 3) antusiasme pekerjaan mempunyai tujuan yang bernilai,
menyenangkan, memberikan sukses, dan dapat membangkitkan antusiasme bagi
pimpinan maupun bawahan, 4) keramahan dan kecintaan
Dedikasi
pemimpin bisa memotivasi bawahan untuk melakukan perbuatan yang menyenangkan
semua pihak, sehingga dapat diarahkan untuk mencapai tujuan. 5) integritas.
Pemimpin harus bersikap terbuka; merasa utuh bersatu, sejiwa dan seperasaan
dengan anak buah sehingga bawahan menjadi lebih percaya dan hormat. 6)
Penguasaan teknis. Setiap pemimpin harus menguasai satu atau beberapa kemahiran
teknis agar ia mempunyai kewibawaan dan kekuasaan untuk memimpin. 7) ketegasan
dalam mengambil keputusan. Pemimpin yang berhasil pasti dapat mengambil
keputusan secara cepat, tegas dan tepat sebagai hasil dari kearifan dan
pengalamannya. 8) kecerdasan. Orang yang cerdas akan mampu mengatasi masalah
dalam waktu yang lebih cepat dan cara yang lebih efektif. 9) keterampilan
mengajar
Pemimpin
yang baik adalah yang mampu menuntun, mendidik, mengarahkan, mendorong, dan menggerakkan
anak buahnya untuk berbuat sesuatu. 10) kepercayaan
Keberhasilan
kepemimpinan didukung oleh kepercayaan anak buahnya, yaitu percaya bahwa
pemimpin dengan anggota berjuang untuk mencapai tujuan.
Teori
Kesifatan menurut George R. Terry adalah sebagai berikut: 1) kekuatan.
Kekuatan
badaniah dan rokhaniah merupakan syarat yang pokok bagi pemimpin sehingga ia
mempunyai daya tahan untuk menghadapi berbagai rintangan. 2) Stabilitas emosi.
Pemimpin dengan emosi yang stabil akan menunjang pencapaian lingkungan sosial
yang rukun, damai, dan harmonis. 3) pengetahuan tentang relasi insane. Pemimpin
memiliki pengetahuan tentang sifat, watak, dan perilaku bawahan agar bisa
menilai kelebihan/kelemahan bawahan sesuai dengan tugas yang diberikan. 4)
kejujuran. Pemimpin yang baik harus mempunyai kejujuran yang tinggi baik kepada
diri sendiri maupun kepada bawahan. 5) obyektif. Pemimpin harus obyektif,
mencari bukti-bukti yang nyata dan sebab musabab dari suatu kejadian dan
memberikan alasan yang rasional atas penolakannya. 6) dorongan pribadi
Keinginan
dan kesediaan untuk menjadi pemimpin harus muncul dari dalam hati agar ikhlas
memberikan pelayanan dan pengabdian kepada kepentingan umum. 7) keterampilan
berkomunikasi. Pemimpin diharapkan mahir menulis dan berbicara, mudah menangkap
maksud orang lain, mahir mengintegrasikan berbagai opini serta aliran yang
berbeda-beda untuk mencapai kerukunan dan keseimbangan. 8) kemampuan mengajar.
Pemimpin diharapkan juga menjadi guru yang baik, yang membawa orang belajar
pada sasaran-sasaran tertentu untuk menambah pengetahuan, keterampilan agar
bawahannya bisa mandiri, mau memberikan loyalitas dan partisipasinya. 9)
Keterampilan social. Dia bersikap ramah, terbuka, mau menghargai pendapat orang
lain, sehingga ia bisa memupuk kerjasama yang baik. 10) kecakapan teknis atau
kecakapan manajerial (Kartono, 1992:25).
Penguasaan
kecakapan teknis agar tercapai efektifitas kerja dan kesejahteraan.
Berdasarkan
teori-teori tentang kesifatan atau sifat-sifat pemimpin diatas, dapat
disimpulkan bahwa sifat-sifat kepemimpinan kepala sekolah adalah :
1) kemampuan
sebagai pengawas (supervisory ability) 2) kecerdasan. 3) Inisiatif. 4) energi
jasmaniah dan mental. 5) kesadaran akan tujuan dan arah. 6) stabilitas emosi.
7) obyektif. 8) ketegasan dalam mengambil keputusan. 9) keterampilan
berkomunikasi. 10) keterampilan mengajar. 11) keterampilan social. 12)
pengetahuan tentang relasi insan.
Agar proses
pengembangan para personalia pendidikan berjalan dengan baik, antara lain
dibutuhkan kepemimpinan yang efektif. Ialah suatu kepemimpinan yang menghargai
usaha para bawahan, yang memperlakukan mereka sesuai dengan bakat, kemampuan,
dan minat masing-masing individu, yang memberi dorongan untuk berkembang dan
mengarahkan diri ke arah tercapainya tujuan lembaga pendidikan.
Kepemimpinan
yang efektif selalu memanfaatkan kerja sama dengan bawahan untuk mencapai
cita-cita organisasi. Dengan cara seperti itu pemimpin akan banyak mendapat
bantuan pikiran, semangat, dan tenaga dari bawahan yang akan menimbulkan
semangat bersama dan rasa persatuan, sehingga akan memudahkan proses
pendelegasian dan pemecahan masalah yang semuanya memajukan perencanaan
pendidikan.
itulah ulasan kami admin bloger pada MPLS H-2.
baca juga mpls SMA PGRI H-3.. TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG DAFTARKAN DIRI ANDA SEGERA DI SMA PGRI NGAMBON {KAMI TAK HANYA MEMBERI ILMU TAPI JUGA MUTU}
itulah ulasan kami admin bloger pada MPLS H-2.
baca juga mpls SMA PGRI H-3.. TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG DAFTARKAN DIRI ANDA SEGERA DI SMA PGRI NGAMBON {KAMI TAK HANYA MEMBERI ILMU TAPI JUGA MUTU}
Yuk kunjungi Jasa Backlink untuk meningkatkan website anda
BalasHapusPesan Jasa Bangun Rumah Surabaya Order Laundry Kiloan Bandung Murah
BalasHapus